Misteri Gunung Salak, Mulai Kerajaan Gaib hingga Medan Magnet Seperti Segitiga Bermuda

gambar : id.wikipedia.org

BOGOR – Di Jawa, keangkeran Gunung Salak diakui oleh banyak orang. Gunung Salak terkenal dengan aura mistis yang kental, gunung ini makin dikeramatkan setelah peristiwa jatuhnya 7 pesawat Sukhoi Superjet 100 pada 9 Mei 2012 lalu.

Menurut cerita masyarakat sebagaimana dikutip dari boobastis.com, Kerajaan Padjajaran memang sudah lama runtuh, namun bagi masyarakat Sunda, arwah leluhur mereka masih bergentayangan. Mereka membangun pusat kerajaan di Puncak Manik.

Hal tersebut terbukti dengan adanya penampakan seperti orang berlalu lalang seakan-akan patroli. Puncak Manik juga layaknya tempat suci yang dinetralkan dari aktivitas manusia, lagi-lagi karena banyaknya pendaki yang tidak mencapai puncak mengingat cuaca yang buruk.

Selain itu, penduduk yang berada di lereng Gunung Salak percaya bahwa adanya makhluk gaib yang katanya sering muncul merupakan perwujudan dari raja yang dikenang sepanjang zaman, Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.

Peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi tahun 2012 masih membekas di benak masyarakat. Ketika terjadi peristiwa nahas itu, pesawat tersebut sedang dalam misi penerbangan demonstrasi ‘Welcome Asia’ yang berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma dan dijadwalkan mendarat di titik yang sama.

Dalam kecelakaan tersebut 45 orang tewas, termasuk beberapa warga negara asing, serta jurnalis asal Indonesia dan stasiun TV Amerika Serikat.

Ternyata, Gunung Salak ini menyimpan anomali magnetik, sedotan magnet serupa yang terjadi di Segitiga Bermuda. Anomali magnetik yang sangat besar ini membuat sinyal kompas tak berfungsi, pesawat bisa gagal mengirim sinyal emergency, serta radar juga bisa mati.

Inilah yang membedakan Gunung Salak dengan gunung-gunung angker di Indonesia. Gunung Salak memang bukan yang tertinggi, tetapi keangkerannya berada di tingkat tinggi.

(nusadaily.com)

Bagikan Artikel ini